Teknik meremuk/mematahkan/menghancurkan benda/objek keras hanya
merupakan salah satu bagian kecil dari Latihan Seni Beladiri, dimana dalam teknik ini
sebenarnya merupakan peragaan kecepatan dan tenaga yang dapat dicapai oleh
tubuh lewat serangkaian proses latihan yang panjang dan melelahkan.
Seorang praktisi Seni Beladiri harus mampu memusatkan dan membangkitkan segala
kekuatannya terhadap objek yang akan diremukkannya. Bila muncul keraguan dalam dirinya
akan kemampuan meremukkan benda tersebut, bahkan sebelum dia melakukan pukulan,
maka keraguan yang muncul tersebut mau tidak mau, suka tidak suka akan mengurangi kekuatannya dalam memukul, dan
kalau sudah begitu tentunya objek yang akan dijadikan sasaran memukul pastinya tidak
akan remuk. Pada prinsipnya bisa tidaknya objek tersebut remuk atau hancur, itu
tergantung dari pemusatan dari pikiran
kita. Takut akan sakit biasanya membuat siswa ragu-ragu, dan dengan demikian
mengurangi tenaga dan kecepatannya. Siswa harus dapat membangkitkan dan
mengembangkan kepercayaan diri sendiri dan mampu mengatasi ketakutan psikologis
tersebut. Ia harus menyadari bahwa ia
harus mempertaruhkan tenaga dan mental yang amat besar , kebulatan tekad dan
latihan pemusatan yang dinamis yang merupakan kunci dari latihan-latihan meremukkan
atau mematahkan benda-benda keras.
Untuk meremukkan atau mematahkanbenda-benda keras ,
diperlukan prinsip-prinsip sebagai berikut:
- Ambil posisi pada jarak yang layak, dan sikap yang menjamin keseimbangan untuk maksud yang satu ini. (biasanya sikal L atau sikap tegap (fixed), dan sikap jalan pada awal gerak memukul. Sikap-sikap ini dipakai bila ingin menghancurkan dengan tangan.
- Pusatkan dan bangkitkan segala tenaga pada waktu mengenai sasaran, dipusatkan pada suatu titik diluar objek yang akan diremuk. Jangan membidik dan memukul pada permukaan objek. Pusatkan, bidik , dan pukul pada titik pusat dari objek.
- Arahkan pemusatan pikiran untuk meremuk (pikiran lebih utama dari pada tubuh).Membidik dan meluncurkan pukulan tepat ke titik tengah sasaran Objek dengan kekuatan dan kecepatan yang Maksimal adalah kunci suskses untuk meremukkan sebuh objek
Gunakan bagian ujung dari tangan (bagian ujung tangan adalah bagian yang bersentuhan langsung dengan objek) untuk memukul objek, semakin kecil dan lancip ujung tangan yang akan digunakan untuk memukul, semakin mudah untuk meremukkan objekCara atau Teknik Meningkatkan Kekuatan (Power) Pukulan atau Tendangan ketika melakukan peremukan benda keras:- Memamfaatkan gaya gravitasi bumi, contoh seumpama ada orang mempunyai berat badan 154 lbs (70 kgs) berdiri dengan satu kaki, maka bumi menerima tekanan sebesar 154 lbs (70 kgs.) juga, tetapi jika orang yang mempunyai berat badan 154 lbs (70 kgs) meloncat ke udara dan salah satu kakinya mendarat mengenai/menekan bumi, maka tekanan yang diterima oleh bumi menjadi lebih besar dari 154 lbs (70 kgs.). Dalam hubungannya dengan peremukan benda keras, kekuatan gaya grafitasi bumi dapat dipadukan dengan teknik cara memukul yang benar, tenaga dan kecepatan sehingga menimbulkan efek damage yang sangat besar bagi objek/benda keras yang akan dihancurkan tersebut.
- Melakukan
pukulan dengan posisi yang benar atau lurus ke titik tengan objek. Indikator
lurusnya pukulan kita untuk mengenai objek adalah dengan melihat sudut dari ujung tangan kita dengan permukaan objek tersebut
yang membentuk sudut 90 derajat, sebagaimana yang ditunjukkan oleh gambar
berikut ini.
Metode yang Dipakai
untuk Memposisikan Objek/Benda Keras yang akan Dipukul yaitu:
Pada metode pertama, adalah
metode yang lazim digunakan para praktisi Beladiri untuk melakukan peremukan benda keras,
tetapi metode ini sangat sulit untuk di remukkan dibandingkan dengan dua
metode lainnya diatas, karena objek tertumpu dengan seimbang oleh kedua
kakinya, yang mana dalam posisi ini kekuatan dan ketahanan objek
terhadap benturan dari atas semakin kokoh. Dalam posisi seperti ini praktisi Beladiri harus mengeluarkan kekuatan yang lebih ekstra untuk
meremukkannya tepat di titik tengah objek tersebut.
Pada metode kedua, sebenarnya lebih/paling gampang dari metode pertama dan ketiga sebab objek miring dan dalam posisi yang tidak kokoh (hanya bertumpu pada sebelah tangan praktisi Beladiri). Praktisi Beladiri dapat lebih mudah untuk meremukkan benda keras dengan metode posisi objek seperti ini.Pada metode Ketiga, sekilas terlihat lebih sulit dari pada metode kedua, tetapi jika dilihat lebih teliti sebenarnya ujung besi yang digunakan untuk jadi tumpuan balok batu bata (objek) dapat dijadikan alat untuk membantu praktisi Beladiri dalam proses peremukan objek.
Secara teoritis objek dengan permukaan yang lebih tipis dan lebih lebar dapat lebih mudah untuk dihancurkandiolah dan disusun oleh Karate Harmony dari berbagai sumber.
Aku ingin sekali tapi aku tidak ada uang
BalasHapus